Lima Akar Alasan Aplikasi Kamu Lambat

User mengeluh. Atasan kamu kesal. Tekanan untuk kamu memperbaiki aplikasi lambat yang dibutuhkan semua orang. Mulai dari mana? Berikut adalah lima alasan umum aplikasi berkinerja seperti siput dan cara memperbaikinya.

1. Klien lamban

Masalahnya: Aplikasi berbasis web saat ini cenderung mendorong kerja interaksi pengguna - sering disertai dengan banyak data - ke workstation klien. Dari sana, kode JavaScript memproses ratusan atau ribuan baris data, yang dapat menyebabkan jeda multi-second sebelum klien menampilkan update.

Solusinya: Dengan memanajemen kinerja aplikasi, kamu dapat dengan mudah mengidentifikasi klien dengan jenis keterlambatan pemrosesan internal.

2. Server lambat

Masalahnya: Tim server tidak ingin mendengarnya, tetapi penyebab paling umum dari kinerja aplikasi yang lambat adalah aplikasi atau server itu sendiri, bukan jaringan.

Aplikasi modern biasanya digunakan pada infrastruktur multi-tier:

Server web front-end berkaitan dengan server aplikasi yang berkaitan dengan server middleware yang menanyakan satu atau lebih server database, semua server itu mungkin berkaitan dengan server DNS untuk mencari alamat IP atau memetakannya kembali ke nama server
Ketika itu terjadi, hanya satu langkah salah yang akan memperlambat keseluruhan aplikasi.

Solusinya: Untuk mengidentifikasi penyebabnya, kamu harus memahami interaksi antara beberapa komponen dalam suatu aplikasi. Proses ini, yang disebut Pemetaan Ketergantungan Aplikasi (ADM), menggunakan informasi dari solusi pemantauan yang sudah ada sebelumnya sebagai bagian dari pendekatan APM terintegrasi.

Untungnya, jaringan menyediakan titik pandang sempurna untuk ADM, yang berarti tim jaringan dapat secara signifikan membantu tim aplikasi dan server. Perlu diingat, bagaimanapun, bahwa menggunakan alat packet capture untuk menemukan apakah jaringan atau aplikasi yang bisa disalahkan bisa memakan waktu, berjam-jam kerja.

3. Basis data kecil

Masalahnya: Aplikasi yang dikembangkan pada LAN cepat dengan kumpulan data kecil tampaknya beroperasi dengan lancar di lab. Tapi begitu diluncurkan ke produksi, semua jaminan batal. Dan, ketika basis data terus bertambah, demikian juga waktu jedapun akan bertambah.

Solusinya: Dalam hal ininmenunjukkan bahwa server middleware utama membuat terlalu banyak permintaan ke server database. (Faktanya, hanya satu permintaan klien dapat menghasilkan banyak permintaan basis data atau transfer volume data yang signifikan). Cukup buat kueri basis data lebih efisien biasanya menyelesaikan masalah.

4. Banyak penggunaan

Masalahnya: Penyebab umum lainnya dari kelambatan aplikasi adalah penggunaan yang banyak: satu server aplikasi, atau mungkin klien itu sendiri, akan membuat banyak permintaan kecil untuk melakukan transaksi atas nama orang yang menjalankan aplikasi.

Namun, dengan munculnya virtualisasi, tim server mungkin telah mengkonfigurasi migrasi otomatis gambar server ke host yang ringan. Ini mungkin memindahkan gambar server ke lokasi yang membuatnya beberapa milidetik lebih jauh dari server lain atau dari sistem penyimpanan disk. Dan milisecond dapat menumpuk dengan cepat.

Solusinya: Untuk mengatasi masalah ini, kamu perlu visibilitas ke dalam jumlah permintaan antara sistem, di mana sistem terhubung ke jaringan, dan ke dalam keterlambatan antara permintaan.

5. Layanan jaringan lambat

Masalahnya: Terakhir, layanan jaringan yang lambat dapat memperlambat kinerja aplikasi, yang tidak melibatkan jaringan itu sendiri, tetapi layanan yang bergantung pada sebagian besar aplikasi berbasis jaringan.

Pertimbangkan aplikasi yang membuat kueri ke server DNS primer yang tidak ada. Tanpa tanggapan, aplikasi harus membatalkan permintaan pertama sebelum mencoba untuk menanyakan server DNS kedua. Dalam situasi itu aplikasi secara berkala melambat, tetapi berjalan dengan baik sepanjang waktu.

Solusinya: Masalah terputus-putus seperti ini sangat sulit didiagnosis. Identifikasi saja waktu dari kinerja yang lambat dan cari penyebab utama dalam data.

Keyword: aplikasi lambat, sistem lambat, slow software