30-05-2020 11:57:10
Staff
44
RakitAplikasi.com - Dalam langkah berani, Twitter telah menandai sebuah tweet dari Presiden AS Donald Trump karena menjunjungtinggikan kekerasan. Perusahaan media sosial itu telah memasang peringatan pada salah satu dari dua kicaunya di mana ia menampar para demonstran di Minneapolis, yang menjarah toko-toko umum selama protes.
Dalam tweet yang ditandai oleh Twitter, Trump menyebut demonstran sebagai "penjahat" dan juga menyebutkan bahwa jika penjarahan terus berlanjut, penembakan menunjukkan bahwa penjarah akan ditembak mati.
Ini adalah pertama kalinya ketika tweet oleh Presiden AS mana pun ditandai oleh Twitter. Sekarang, tweet tersebut ditandai dengan disclaimer, “Tweet ini melanggar Aturan Twitter tentang menjunjungtinggikan kekerasan. Namun, Twitter telah menentukan bahwa tweet itu kebutuhan publik sehingga Tweet tetap dapat diakses. "
Dalam tanggapannya, Twitter mengatakan menaruh perhatian publik pada tweet Trump "berdasarkan konteks historis dari baris terakhir, hubungannya dengan kekerasan, dan risiko yang dapat menginspirasi tindakan serupa hari ini."
Tweet ini muncul setelah Presiden AS Trump menandatangani perintah eksekutif yang dapat memungkinkan anggota parlemen untuk memegang platform media sosial yang lebih bertanggung jawab atas konten yang diposting oleh pengguna daripada kondisi saat ini.
Setelah tweetnya ditandai, Trump menyerang Twitter dalam serangkaian tweet tentang kebebasan berbicara dan bagaimana perusahaan media sosial secara khusus menargetkannya.
Selain Twitter, Trump juga memposting pesan yang sama tentang pembalasan dendam terhadap demonstran Minneapolis di Facebook juga. Namun, perusahaan milik Mark Zuckerberg belum menambahkan disclaimer apa pun pada postingan Trump.
Ini bukan bentrokan pertama antara Trump dan Twitter dalam beberapa waktu terakhir. Awal pekan ini, Twitter menambahkan disclaimer terhadap tweet palsu Trump tentang surat suara. Ini menyebabkan Presiden AS menandatangani perintah eksekutif.
Facebook, di sisi lain, telah mengambil sikap puas terhadap pernyataan Trump. Berbicara kepada Fox News tentang Twitter yang menempatkan disclaimer di tweet Trump tentang surat suara, Mark Zuckerberg mengatakan, "Saya sangat percaya bahwa Facebook seharusnya tidak menjadi penentu kebenaran dari semua yang dikatakan orang secara online."
Zuckerberg telah dikritik karena pernyataannya oleh beberapa ahli.
Meskipun demikian, pertempuran digital antara Trump dan Twitter tampaknya tidak akan segera berakhir dan dengan pemilihan AS yang semakin dekat di kuartal kedua tahun ini, peran media sosial dapat menjadi semakin produktif.
Keyword: donald trump vs twitter, trump twitter disclaimer, trump ancam tembak penjarah
Baca Juga:
Postingan Sebelumnya:
Postingan Selanjutnya: